Para pekerja rotan tidak dapat bekerja karena tidak ada bahan baku. Mereka pun menunggu sambil bermain bola. Aku juga ingin bermain bola, tetapi bola sepakku hilang. Kata ayah, aku akan dibelikan bola baru jika dagangan rotan kami laku. Akupun menunggu pembeli dengan melakukan sesuatu. Coba tebak, apa itu??
Layang-layang berwarna-warni menghiasi langit Payakumbuh. Belum pernah Angga dan Dhika melihat yang seperti itu. Namun, kenapa Dhika malah takut ketika seorang anak besar memberinya satu?
Adik dan Mbak Yuyun sudah tidak ada. rnIni semua gara-gara gempa. rnUntung ada penggantinya.rnSrinti namanya.rnrnSekelumit cerita tentang seorang anak setelah gempa bumi yang melanda Yogyakarta.
Ge tidak betah di tempat ini. Di sini Ge diperlakukan dengan kasar, dipaksa bekerja walau lelah. rnBegitu ada kesempatan, Ge segera melarikan diri. Namun, dimana rumah Ge? Di sekitar Ge hanya tampak tanaman yang tak dikenalnya. Belum lagi, manusia meneriaki dan mengejarnya. rnKe mana Ge harus berlari?
Gilang ingin seperti kakaknya, Kak Sita. Dia ingin menggambar seperti kak Sita. Gilang juga suka menari seperti Kak Sita. Namun Kak Sita tidak membolehkan Gilang ikut ke sanggar bersamanya. Suatu hari, Gilang menemukan sesuatu yang mengejutkan!
Membatik itu kelihatannya membosankan. Lebih asyik bermain di taman.rnTetapi... taman bermain itu ternyata ada di sini. Taman itu tersimpan rapi di dalam lemari!
Peringatan Hari Kemerdekaan RI sudah di depan mata. Seorang anak laki-laki ingin mengikuti lomba makan kerupuk. Dia berlatih tak henti-henti, memakan kerupuk secepat mungkin. Krauk! Krauk!rnBisakah dia mengalahkan teman-temannya? rnApakah dia berhasil mendapatkan hadiah?
Hari ini Widi berulang tahun dan Nenek datang untuk membuatkan kue spesial untuknya. Tapi, kenapa Nenek menyiapkan beras, kelapa, gula merah, dan daun pisang? Bahan-bahan itu untuk apa? Benarkah Nenek bisa membuatkan kue ulang tahun untuk Widi?
Woli si benang merah ingin sekali bepergian ke berbagai tempat seperti temannya, Pus si kucing. Akan tetapi, setiap kali dia berusaha meninggalkan rumah, usahanya selalu gagal. Akankah Woli bisa melihat dunia seperti temannya, Pus?
Hari ini Ayah pulang dari tempat kerjanya di luar negeri. Ara membayangkan Ayah harus menaiki berbagai kendaraan untuk sampai di desa mereka. Lalu, tiba-tiba terjadilah keajaiban.